Hari ini setelah pergi ke walimah salah seorang teman di Kuringkit, Panyipatan, kami pergi ke pantai Batakan dengan bus kecil.
Dari Kuringkit, cukup setengah jam untuk samapai ke pantai Batakan. Jika dari Banjarmasin kira-kira sampai dua jam perjalanan.
Sudah lama saya tidak pergi ke Batakan. Di pesisir pantai banyak tumbuh pohon pinus, sehingga cukup rindang untuk berteduh. Selain itu terdapat beberapa pondokan kecil untuk berteduh bagi rombongan. Juga terdapat oranng yang menyewakan karpet agar duduk lebih nyaman.
Saya langsung menuju laut. Ombak di Batakan tidak terlalu besar, namun tetap ada ombaknya. Cukuplah untuk bermain air, tapi masih bisa menghindar bagi yang tidak mau basah kuyup.
Beberapa teman saya langsung mandi berbasah-basahan. Saya sendiri hanya basah sampai celana panjang saja karena tidak membawa baju ganti. Setidaknya saya masih bisa menikmati ombak walau sebatas kaki.
Kami berjalan di pesisir pantai yang sesekali di terjang ombak. Pasir pantai terasa bergerak karena terseret air. Pasir di pantai Batakan berwarna coklat, namun tetap halus layaknya pasir pantai. Oleh karenanya air laut pun terasa berpasir namun tidak menghalangi pengunjung untuk mandi dan bermain air.
Sepanjang pantai terdapat delman dan kuda yang bisa disewa oleh pengunjung. Saya pun menyewa seekor kuda untuk dinaiki. Harga yang ditwarkan sepuluh ribu sekai naik. Seorang teman saya bahkan ada yang cukup membayar lima ribu saja.
Sayangnya saya tidak pandai naik kuda. Jadinya kuda harus dituntun jalan oleh pemiliknya selama saya menungganginya. Setidaknya saya bisa foto-foto selama naik di atasnya.
Adapun untuk naik delman juga seharga lima ribu perorang. Berhubung saya sudah naik kuda, maka saya tidak naik delman.
Selain kuda dan delman, juga terdapat permainan Banana Boat. Berhubung saya tidak bisa berenang dan tidak mau basah. Maka saya cukup menonton teman yang bermain.
Setelah puas bermain pasir dan air beberapa teman mengajak pergi ke Pulau Datu. Di Pulau Datu terdapat makam tempat pengunjung berziarah.
Kami pergi ke Pulau Datu dengan menaiki kapal kecil. Dengan penumpang sepuluh orang, harganya Rp 150.000,- Perjalanan ke Pulau Datu sekitar lima belas menit.
Ketika mendekati pulau Datu, akan nampak tulisan Pulau Datu di salah satu sudut pulau tersebut. Setelah sampai di sana kami berziarah sebentar. Selanjutnya menelusuri pulau untuk foto-foto.
Jika di pantai Batakan kami disuguhi dengan pasir pantai dan ombak. Maka di Pulau Datu terhampar bebatuan di sekitar pantai. Susunan batu itu tersebut menjadi daya tarik tersendiri dan jadi latar yang baik untuk selfie.
Setelah puas, kami pun kembali naik kapal menuju pantai Batakan. Setelah selesai Shalat Ashar kami kembali ke bus untuk pulang ke Banjarbaru. Perjalanan hari ini sungguh menyenangkan.